Jumat, 19 November 2010

Satu.

Entah berapa lama aku terlupa kalimat ini, tapi aku masih ingat kenapa aku me "lupa". Meski begitu, kalimat ini tidak pernah pergi, masih selalu bersamaku di setiap detak jantungku. Dulu aku selalu memohon kepada Dia, semua kupenuhi dengan rengekanku. Aku tidak ingin seperti itu, aku tidak ingin merepotkan Dia yang sudah memberiku berbagai berkah. Aku bukan orang yang religius bila diukur dengan doa, tapi aku mencintai Tuhanku, bila diukur dengan tingkat kepercayaan, aku religius. Aku percaya padaNya mungkin melebihi orang-orang yang memohon tiap hari tetapi lupa akan inti permohonannya, orang-orang dengan embel-embel haji di depan namanya tetapi berbuat tidak sesuai embel-embel yang disandangya. Aku adalah aku, aku tidak ingin membohongi manusia lain dengan berpura-pura.

dengan tanganMu aku menyentuh
dengan kakiMu aku berjalan
dengan mataMu aku memandang
dengan telingaMu aku mendengar
dengan lidahMu aku bicara
dengan hatiMu aku merasa

tak ada yang lain selain diriMu yang selalu ku puja
ku sebut namaMu di setiap hembusan nafasku
ku sebut namaMu, ku sebut namaMu


Dewa, Satu.
Amazing Grace by hariw