Senin, 28 Februari 2011

Aku Adalah Barangku

Hahaha ga bisa tidur lagi, 3 tugas blm slesei tapi dah g bs mikir...malah kepikiran yg aneh...mengiventarisasi barang yg selalu melekat padaku.
1. Vespa Biru= tanda kasih sayang keluarga, maklum warisan 2 almarhum. Harus dijaga!!! Tua dan sering rewel, seperti yg punya.
2. Rokok= hanya enak buat sesaat, byk negatifnya. Kenal aku bentar gpp lah, tp kl dah kenal lama pasti byk nyakitinnya.
3. Kacamata= super keren diliatnya!!!padahal krn ak g pede ngliat org scr lgsg.
4. Jeans bolong2= g menarik, dah byk rusaknya, tapi awet. tampang kucel, byk kurangnya, tp masih bisa utk selalu diandalkan.
5. Jaket kulit, kalo yg ini murni gara-gara aku suka motor :)
6. waduh ap lagi y?

Ideologi konsumerisme, tiap orang mempunyai alasan tersembunyi di balik pola konsumerisme mereka. Kalau dicerna lebih jauh, pola konsumerisme orang ternyata merupakan sebuah dialog. Setiap orang ingin menyatakan sesuatu lewat apa yang mereka beli, ada makna implisit yang terkandung dalam pola konsumerisme tiap orang. Contohnya gampangnya ya kayak diatas. Kalo mau yang lebih sulit bisa dilihat lewat kacamata gender.

Entah sadar atau enggak, masyarakat membentuk sebuah konstruksi pembedaan antara pria dan wanita. Konstruksi ini bukan pembedaan lewat jenis kelamin, lebih kepada pembedaan secara sosial, inilah yang disebut gender. Bagaimana pembedaan itu bisa diamati adalah lewat produk konsumen. Kenapa cewek lebih suka membeli barang dengan warna-warna ceria seperti merah jambu? Karena masyarakat bilang pink adalah warna kesukaan cewek. Bagaimana kalau dari dulu masyarakat bilang warna pink adalah warna macho? Apakah para wanita masih banyak yang akan membeli barang dengan warna pink?
Contoh lainnya lewat iklan rokok. Kenapa iklan rokok hanya menampilkan adegan tentang petualangan? Kenapa g ada iklan rokok yang menampilkan adegan ibu-ibu lagi belanja atau lainnya? Jawaban paling logis mungkin karena petualangan menyimbolkan kejantanan, jadi walaupun merokok tidak membawa kamu berpetualang, tetapi merokok bisa mengesankan kamu jantan. Dihubungkan sama ideologi konsumerisme, orang beli warna pink karena mereka ingin memberi kesan mereka itu feminim, beli rokok karena ingin jadi laki-laki :)

Semuanya kembali ke nilai yang diciptakan masyarakat. Jadi berpikir kalau ada "alternate history", sejarah yang berkebalikan. Haha, aku tidak bisa membayangakan aku memakai kaos warna pink.

Senin, 21 Februari 2011

Pulang atau Tidak?

Sedang bingung antara ingin pulang dan tetap di sini. Jika aku di sini, kesempatanku untuk mendapatkan pekerjaan yang kuinginkan sgt besar, tetapi jalan ke sana belum mulus. Aku harus dapat duit dulu buat nerusin. Atau pulang? Cari kerja yang lain? Aku yakin aku bisa dapat kerja dengan bekal yang kupunya sekarang, tetapi memang bukan pekerjaan yang kuinginkan. Pulang adalah pilihan yang paling gampang mungkin, Ah tidak tau lah...secara psikologis aku sudah bisa terbiasa dengan tempat ini, walo kadang mmg sgt kesepian, tetapi tidak masalah. Andai saja aku dapat beasiswa 2 tahun, jalanku akan mulus dan aku pulang bisa dengan harapan besar untuk kerja di Yogya. Tapi memang hidup penuh perjuangan bukan...ada usulan?

Jumat, 04 Februari 2011

Akhir Perjalananku

Ujungnya sudah terlihat! Di antara sedih dan senang, aku tidak tahu harus merasakan apa. Aku senang akan segera pulang, Tuhan tahu seberapa besar rinduku pada kampung halaman, pada atmosfer Indonesia. Segala sesuatu yang berawal pasti ada akhirnya kan? dan selalu ada kata tetapi.....Aku melihat ke belakang apa yang kuraih, aku melihat ke belakang apa tujuanku kesini, aku melihat ke belakang apakah aku sudah berusaha sebaik mungkin....jawabannya adalah aku tidak tahu. Aku terlalu gamang untuk berpikir sekarang. Sigh....semua pasti ada hikmahnya Tuhan.

Terimakasih atas semuanya, aku sangat bersyukur Tuhan.
Amazing Grace by hariw