Jumat, 24 September 2010

Depressed!

I'm a sad man. I realized that, but why can't I freakin change it! Hari-hari harus mulai dijalani, saya baru saja pulang dari masa orientasi selama 2 hari. Kenapa saya merasa bodoh dan minder? Saya tahu apa yang mereka bicarakan, saya mengerti dan memahami. Tetapi mengapa saya tidak bisa berucap seperti saat saya berdiskusi menggunakan bahasa Indonesia? Mengapa saya tidak bisa spontan? Mengapa saya tidak bisa seaktif biasanya dalam diskusi? Ah menumpuk semua dan tidak tahu harus tumpah kemana. Ini tipe tekanan yang sama dengan yang pernah saya alami sebelumnya, tidak ada yang beda dalam tension yang saya hadapi. Harusnya bisa berlalu seperti biasanya. Tetapi.....

Sekarang saya tinggal di apartemen teman. Dia baru pergi keluar kota sampai tanggal 3 Oktober, jadi saya harus mencari apartemen saya sendiri sebelum tanggal itu. Dan tampaknya, mencari apartemen disini adalah proses yang sangat menyusahkan, dan kadang depressing. Jadi, ketika saya sudah sangat lelah setelah beraktivitas di kampus...saya pulang, ingin beristirahat. Tapi, saya tidak jenak beristirahat....pikiran saya tidak tenang. Pikiran bahwa ini bukan tempat saya, saya harus cari apartemen sendiri bla bla bla...terus menghantui.....Nah itulah yang mendorong depresi saya. Segala tumpukan yang saya dapatkan di kampus, ingin saya rebahkan sejenak, tetapi tempat merebahkan itu untuk saat ini BELUM ADA.
OH GOD, I WANT MY OWN APARTMENT!!!!! A PLACE WHERE I CAN STUDY, WHERE I CAN REST, A PLACE WHERE I FEEL COMFORT, AND BE ON MY OWN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Sabtu, 18 September 2010

Hilang di Peradaban

Seorang teman menulis email kepada saya sebelum saya berangkat:
"tolong hubungi saya ya kalau kamu sudah di sini, saya tidak ingin kamu merasa ditinggalkan"
Entah sengaja atau tidak, saya memang merasa sepi disini...tetapi tidak ditinggalkan. Saya sengaja tidak banyak menghubungi teman-teman di sini, dan kesibukan baru dimulai minggu depan, jadi semua terasa akut. Saya senang telah bertemu dengan beberapa teman kemarin, saya rindu mereka. Selain itu saya juga merasa sedih bertemu salah satu dengan mereka, saya tahu saya tidak mau dan tidak seharusnya merasa seperti ini lagi. Sungguh berbeda keadaan waktu kami berpisah dulu, dan saat kemarin kami bertemu. Aku ingin Senin datanglah, bawa angin baru untukku. Angin dari masa laluku terasa sangat menyesakkan.

Jumat, 03 September 2010

Menunggu Lembaran Hidup Baru

28 tahun lembaranku tertulis di Indonesia dan tidak pernah jauh dari rumah lebih dari 3 bulan. Agak ragu menulis di lembar baru, apalagi harus benar-benar mandiri. Sorry that I have to leave you all alone Mom. I hope all the sacrifices that you have made for me will not be in vain. Semoga semua lancar, dan aku dapat memanfaatkan semua kesempatan untuk belajar dengan maksimal.

Amazing Grace by hariw