Sabtu, 18 September 2010

Hilang di Peradaban

Seorang teman menulis email kepada saya sebelum saya berangkat:
"tolong hubungi saya ya kalau kamu sudah di sini, saya tidak ingin kamu merasa ditinggalkan"
Entah sengaja atau tidak, saya memang merasa sepi disini...tetapi tidak ditinggalkan. Saya sengaja tidak banyak menghubungi teman-teman di sini, dan kesibukan baru dimulai minggu depan, jadi semua terasa akut. Saya senang telah bertemu dengan beberapa teman kemarin, saya rindu mereka. Selain itu saya juga merasa sedih bertemu salah satu dengan mereka, saya tahu saya tidak mau dan tidak seharusnya merasa seperti ini lagi. Sungguh berbeda keadaan waktu kami berpisah dulu, dan saat kemarin kami bertemu. Aku ingin Senin datanglah, bawa angin baru untukku. Angin dari masa laluku terasa sangat menyesakkan.

5 komentar:

  1. Hey,, selamat dan sukses ya!! semangat memulai lembaran baru, blognya dipelihara ya, tak tunggu cerita2mu dr sana =]

    BalasHapus
  2. Iya dik, apa kabar?Baru agak sibuk, harus banyak baca mengejar ketertinggalan otak buatan Indonesia. Semoga aku bisa banyak menulis.

    BalasHapus
  3. haha otak org Ind memang jauh tertinggal. Aplg otak org Jogja yang terbiasa "santai". Tau gk, SIBUK adalah salah satu kata yang ak sukai lho.. drpd gk ada kerjaan (Asal jgn sibuk tidur), hehe..

    SMANGAT!

    BalasHapus
  4. Aku disini dikondisikan untuk jadi super sibuk, hampir tidak ada waktu luang. Jadi weekend itu benar-benar dinanti. Bahkan mungkin kalo besok kuliahku dah padat, weekend pun serasa hari biasa. Contohnya, aku harus menyelesaikan baca 3 buku dalam 4 hari ke depan. Itu baru untuk satu hari kuliah, nah hari-hari berikutnya gmn?Hari-hari penuh dgn membaca.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Amazing Grace by hariw